gravatar

BAB VIII

BAB VIII Pengenalan Jaringan Internet & E-Commerce

Pengenalan Jaringan Internet

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced   Research   Projects   Agency).   ARPAnet   dibangun   dengan   sasaran   untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini  diharapkan apabila satu bagian dari jaringan  terputus, maka jalur  yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di  awal  1980-an,  ARPANET  terpecah  menjadi  dua  jaringan,  yaitu  ARPANET  dan Milnet (sebuah  jaringan  militer),  akan  tetapi  keduanya  mempunyai  hubungan  sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan  tinggi,  masing-masing  UCLA,  University  of  California  at  Santa  Barbara, University  of  Utah,  dan  Stanford  Research  Institute.  Ini  disusul  dengan  dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.
Di tahun 1986         lahir National    Science Foundation Network (NSFNET) yang menghubungkan  para  periset  di  seluruh  negeri  dengan  5  buah  pusat  super  komputer. Jaringan  ini  kemudian  berkembang  untuk  menghubungkan  berbagai  jaringan  akademis lainnya   yang        terdiri   atas   universitas   dan   konsorsium-konsorsium            riset.   NSFNET kemudian  mulai  menggantikan  ARPANET  sebagai  jaringan  riset  utama  di  Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun,  berbagai  jaringan  internasional  didirikan  dan  dihubungkan  ke  NSFNET. Australia,  negara-negara  Skandinavia,  Inggris,  Perancis,  jerman,  Kanada  dan  Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui  newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem  kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990  ketika  World  Wide  Web mulai  dikembangkan  oleh  CERN  (Laboratorium  Fisika Partikel  di  Swiss)  berdasarkan  proposal  yang  dibuat  oleh  Tim  Berners-Lee.  Namun demikian, WWW browser yang  pertama  baru lahir dua  tahun kemudian, tepatnya pada tahun  1992  dengan  nama  Viola.  Viola  diluncurkan  oleh  Pei  Wei  dan  didistribusikan bersama   CERN  WWW.   Tentu   saja   web   browser   yang   pertama  ini   masih   sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online  di  Internet  dan  pemerintah  Amerika  Serikat  meloloskan  National  Information Infrastructure Act. Penggunaan internet  secara komersial  dimulai  pada 1994 dipelopori oleh  perusahaan  Pizza Hut,  dan  Internet  Banking  pertama  kali  diaplikasikan  oleh  First Virtual. Setahun            kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.
B. SEJARAH INTERNET DI INDONESIA
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI.
Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
C. PENGERTIAN INTERNET
Internet  (Inter-Network)  adalah  sebutan  untuk  sekumpulan  jaringan  komputer  yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi  untuk  jutaan  pemakainya  yang  tersebar  di  seluruh  dunia.  Layanan  internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya  informasi  yang  terdistribusi  (World  Wide  Web,  Gopher),  remote  login  dan  lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Jaringan yang  membentuk  internet bekerja  berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling),  lalu  lintas  pesan,  dan  standar  komunikasi  lainnya.  Protokol  standar  pada internet  dikenal  sebagai  TCP/IP  (Transmission  Control  Protocol/Internet  Protocol). Protokol  ini  memiliki  kemampuan  untuk  bekerja  diatas  segala  jenis  komputer,  tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah  sistem  komputer  yang  terhubung  secara  langsung  ke  jaringan  memiliki  nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
D. PENYAMBUNGAN INTERNET
Untuk  tersambung  ke  jaringan  internet,  pengguna  harus  menggunakan  layanan  khsus yang  disebut  ISP  (Internet  Service  Provider).  Media  yang  umum  digunakan  adalah melalui  saluran  telepon  (dikenal  sebagai  PPP,  Point  to  Point  Protocol).  Pengguna memanfaatkan  komputer  yang  dilengkapi  dengan  modem  (modultor  and  demodulator) untuk melakukan dialup ke server milik ISP. Begitu tersambung ke server ISP, komputer si  pengguna  sudah  siap  digunakan  untuk  mengakses  jaringan  internet.  Pelanggan  akan dibebani  biaya  pulsa  telepon  plus  layanan  ISP  yang  jumlahnya  bervariasi  tergantung lamanya koneksi.
Saluran  telepon  via  modem  bukan  satu-satunya  cara  untuk  tersambung  ke  layanan internet.  Sambungan  juga  dapat  dilakukan  melalui  saluran  dedicated line seperti  ISDN (Integrated  System  Digital  Network)  dan  ADSL  (Asymetric  Digital  Subscriber  Line), maupun via satelit melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sayangnya, alternatif- alterantif ini terhitung cukup mahal untuk ukuran pelanggan perorangan.
Dewasa ini, saluran-saluran  alternatif untuk akses  internet yang  lebih  terjangkau  masih terus  dikembangkan.  Diantara  alternatif  yang  tersedia  adalah  melalui  gelombang  radio (radio modem), maupun lewat saluran TV  kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel   listrik   PLN   (dikenal   dengan   istilah   PLC,   Power   Line   Communication).   Di Indonesia, teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara- negara maju konon sudah mulai dimasyarakatkan.
Belakangan,  internet  juga  dikembangkan  untuk  aplikasi  wireless (tanpa  kabel)  dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang  sudah  dioptimasi  untuk  lingkungan  wireless.  WAP  bekerja  dalam  modus  teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Selain  WAP,  juga  dikembangkan GPRS  (General  Packet  Radio  Service)  sebagai  salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan  dalam  kecepatannya  yang  dapat  mencapai  115  kbps  dan  adanya  dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi Grafis dan multimedia

Read More...
gravatar

BAB VII

BAB VIII Pengenalan Jaringan Internet & E-Commerce

Pengenalan Jaringan Internet

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced   Research   Projects   Agency).   ARPAnet   dibangun   dengan   sasaran   untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini  diharapkan apabila satu bagian dari jaringan  terputus, maka jalur  yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di  awal  1980-an,  ARPANET  terpecah  menjadi  dua  jaringan,  yaitu  ARPANET  dan Milnet (sebuah  jaringan  militer),  akan  tetapi  keduanya  mempunyai  hubungan  sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan  tinggi,  masing-masing  UCLA,  University  of  California  at  Santa  Barbara, University  of  Utah,  dan  Stanford  Research  Institute.  Ini  disusul  dengan  dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.
Di tahun 1986         lahir National    Science Foundation Network (NSFNET) yang menghubungkan  para  periset  di  seluruh  negeri  dengan  5  buah  pusat  super  komputer. Jaringan  ini  kemudian  berkembang  untuk  menghubungkan  berbagai  jaringan  akademis lainnya   yang        terdiri   atas   universitas   dan   konsorsium-konsorsium            riset.   NSFNET kemudian  mulai  menggantikan  ARPANET  sebagai  jaringan  riset  utama  di  Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun,  berbagai  jaringan  internasional  didirikan  dan  dihubungkan  ke  NSFNET. Australia,  negara-negara  Skandinavia,  Inggris,  Perancis,  jerman,  Kanada  dan  Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui  newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem  kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990  ketika  World  Wide  Web mulai  dikembangkan  oleh  CERN  (Laboratorium  Fisika Partikel  di  Swiss)  berdasarkan  proposal  yang  dibuat  oleh  Tim  Berners-Lee.  Namun demikian, WWW browser yang  pertama  baru lahir dua  tahun kemudian, tepatnya pada tahun  1992  dengan  nama  Viola.  Viola  diluncurkan  oleh  Pei  Wei  dan  didistribusikan bersama   CERN  WWW.   Tentu   saja   web   browser   yang   pertama  ini   masih   sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online  di  Internet  dan  pemerintah  Amerika  Serikat  meloloskan  National  Information Infrastructure Act. Penggunaan internet  secara komersial  dimulai  pada 1994 dipelopori oleh  perusahaan  Pizza Hut,  dan  Internet  Banking  pertama  kali  diaplikasikan  oleh  First Virtual. Setahun            kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.
B. SEJARAH INTERNET DI INDONESIA
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniak” IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI.
Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
C. PENGERTIAN INTERNET
Internet  (Inter-Network)  adalah  sebutan  untuk  sekumpulan  jaringan  komputer  yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi  untuk  jutaan  pemakainya  yang  tersebar  di  seluruh  dunia.  Layanan  internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya  informasi  yang  terdistribusi  (World  Wide  Web,  Gopher),  remote  login  dan  lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Jaringan yang  membentuk  internet bekerja  berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling),  lalu  lintas  pesan,  dan  standar  komunikasi  lainnya.  Protokol  standar  pada internet  dikenal  sebagai  TCP/IP  (Transmission  Control  Protocol/Internet  Protocol). Protokol  ini  memiliki  kemampuan  untuk  bekerja  diatas  segala  jenis  komputer,  tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah  sistem  komputer  yang  terhubung  secara  langsung  ke  jaringan  memiliki  nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
D. PENYAMBUNGAN INTERNET
Untuk  tersambung  ke  jaringan  internet,  pengguna  harus  menggunakan  layanan  khsus yang  disebut  ISP  (Internet  Service  Provider).  Media  yang  umum  digunakan  adalah melalui  saluran  telepon  (dikenal  sebagai  PPP,  Point  to  Point  Protocol).  Pengguna memanfaatkan  komputer  yang  dilengkapi  dengan  modem  (modultor  and  demodulator) untuk melakukan dialup ke server milik ISP. Begitu tersambung ke server ISP, komputer si  pengguna  sudah  siap  digunakan  untuk  mengakses  jaringan  internet.  Pelanggan  akan dibebani  biaya  pulsa  telepon  plus  layanan  ISP  yang  jumlahnya  bervariasi  tergantung lamanya koneksi.
Saluran  telepon  via  modem  bukan  satu-satunya  cara  untuk  tersambung  ke  layanan internet.  Sambungan  juga  dapat  dilakukan  melalui  saluran  dedicated line seperti  ISDN (Integrated  System  Digital  Network)  dan  ADSL  (Asymetric  Digital  Subscriber  Line), maupun via satelit melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sayangnya, alternatif- alterantif ini terhitung cukup mahal untuk ukuran pelanggan perorangan.
Dewasa ini, saluran-saluran  alternatif untuk akses  internet yang  lebih  terjangkau  masih terus  dikembangkan.  Diantara  alternatif  yang  tersedia  adalah  melalui  gelombang  radio (radio modem), maupun lewat saluran TV  kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel   listrik   PLN   (dikenal   dengan   istilah   PLC,   Power   Line   Communication).   Di Indonesia, teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara- negara maju konon sudah mulai dimasyarakatkan.
Belakangan,  internet  juga  dikembangkan  untuk  aplikasi  wireless (tanpa  kabel)  dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang  sudah  dioptimasi  untuk  lingkungan  wireless.  WAP  bekerja  dalam  modus  teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Selain  WAP,  juga  dikembangkan GPRS  (General  Packet  Radio  Service)  sebagai  salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan  dalam  kecepatannya  yang  dapat  mencapai  115  kbps  dan  adanya  dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi Grafis dan multimedia

Read More...
gravatar

BAB VII

BAB VII Sistem Bilangan & Sistem Kode

Bilangan Desimal
  • Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu
    D =
    0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
  • Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10
    karena mempunyai 10 digit
  • Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des
    atau 10 di akhir suatu bilangan
    Contoh: 357des = 35710 = 357
Bilangan Bulat Desimal
  • Representasi bilangan bulat desimal m digit : (dm-1, … di, … ,
    d1, d0) dengan di € D
  • Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai
    nilai:
  • Contoh: Bilangan 357
    Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD)
    Digit 5 = 5x10 = 50
    Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit,
    LSD)
    Jumlah = 357
Bilangan Pecahan Desimal
  • Representasi Bilangan Pecahan Desimal: (dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... ,
    dn) dengan di € D
  • Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai:
  • Contoh: Bilangan 245,21
  • Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat negatifnya. Bilangan
    245,21 berarti
    (2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10-1) + (1 X 10-2)


Bilangan Biner
  • Digit bilangan biner disebut binary digit atau
    bit.
    Empat bit dinamakan nibble. Delapan
    bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri dari
    karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.
  • Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem
    bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:
    B = 0, 1.
  • Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin
    atau 2 di akhir suatu bilangan
    Contoh: 1010011bin = 10100112.
Bilangan Bulat Biner
  • Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai
    berikut,
    (bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi € B
  • Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:
  • Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most
    Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak
    berarti (Least Significant Bit, LSB)
Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5
Bilangan Pecahan Biner
  • Representasi bilangan biner pecahan: (dm-1, … di, … , d1, d0,
    d-1, ... , dn) dengan di € B
  • Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan mempunyai
    nilai:
    Contoh :
    101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2 = 4 + 0 + 1 +
    0 + 0,25 = 5,25
Konversi Bilangan Biner Ke
Desimal
  • Contoh Bilangan Bulat:
    1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0
    X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 = 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1
    =
    83des
Contoh Bilangan Pecahan:
111,01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0
X 2-1 + 1 X 2-2 = 4 + 2 + 1 + 0 + 0,25 = 7,25des
Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke
Biner
  • Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan
    membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap
    pembagian merupakan bit yang didapat
    Contoh: Konversi 625des ke biner
    625
    / 2 = 312 sisa 1 (LSB) 312 / 2 = 156 0 156 / 2 = 78 0 78 / 2 = 39 0 39 / 2 = 19
    1 19 / 2 = 9 1 9 / 2 = 4 1 4 / 2 = 2 0 2 / 2 = 1 0 1 / 2 = 0 1 (MSB)
    Jadi
    625des = 1001110001bin
Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner
  • Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 2.
    Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang
    hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan
    bit yang didapat
    Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner
    0,75 X 2 = 1,50 sisa 1
    (MSB) 0,50 X 2 = 1,00 1 0 X 2 = 0,00 0 (LSB)
    Jadi 0,75des =
    0,110bin
Bilangan Bulat Oktal
  • Representasi suatu bilangan oktal bulat m digit adalah sebagai
    berikut,
     OÎ(om-1, … oi, … , o1, o0) dengan oi
    Sehingga suatu bilangan
    oktal bulat m digit akan mempunyai nilai:
Bilangan Pecahan Oktal
  • Representasi bilangan pecahan oktal :
    (om-1, … oi, … , o1,
     OÎo0, o-1, ... , on) dengan oi
    Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan
    mempunyai nilai:
Konversi Bilangan Oktal ke
Desimal
  • Contoh bilangan bulat:
    1161okt = 625des
    1161okt Berarti :
    = 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80 = 512+64+48+1 = 625des
Contoh bilangan pecahan:
13,6okt = 11,75des
13,6okt Berarti
:
= 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1 = 8 + 3 + 0,75 = 11,75des
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal
Contoh Bilangan Bulat :
625des =
1161okt
625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB) 78 / 8 = 9 6 9 / 8 = 1 1 1 / 8 = 0 1
(MSB)
Contoh Bilangan Pecahan :
0,1des = 0,063….okt
0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)
0,8 X 8 = 6,4 6 0,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)
Konversi Bilangan Oktal ke
Biner
  • Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan
    konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit
    biner
    Contoh: 1161okt = 001001110001bin 1 1 6 1
    001 001 110 001
    Contoh:
    0,063okt = 0,000110011bin 0 6 3
    000 110 011
Konversi Bilangan Biner ke
Oktal
  • Contoh Bilangan Bulat:
    1001110001bin = 1161okt 001 001 110
    001
    1 1 6 1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,000110011bin = 0,063okt 000 110
011
0 6 3
Bilangan Heksadesimal
  • Merupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format
    heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi
    memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter
    nonnumerik.
  • Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang,
    yaitu:
    H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
  • Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks
    atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh: 271heks = 27116
Bilangan Bulat Heksadesimal
  • Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat adalah sebagai
    berikut,
    (hm-1, … hi, … , h1, h0) dengan hi € H
  • Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit akan mempunyai
    nilai:
Bilangan Pecahan Heksadesmial
  • Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi nilainya
    menjadi sebagai berikut,
    (hm-1, … hi, … , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi €
    H
  • Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan mempunyai nilai:
Konversi Bilangan Heksadesimal ke
Desimal
  • 271heks = 625des
    271heks
    = 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160 =
    512 + 112 + 1 = 625des
    0,Cheks = 0,75des
    0,C heks
    = 0 X 160 + 12 X 16-1
    = 0 + 0,75 = 0,75des
Konversi Bilangan Bulat Desimal ke
Heksadesimal
  • Konversi bilangan bulat desimal ke heksadesimal dilakukan dengan
    membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 16. Sisa setiap
    pembagian merupakan digit heksadesimal yang didapat.
  • Contoh: Konversi 625des ke Heksadesimal
    625 / 16 = 39 sisa 1
    (LSB)
    39 / 16 = 2 7 2 / 16 = 0 2 (MSB)
    Jadi 625des =
    271heks
Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke
Heksadesimal
Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal
dilakukan dengan cara mengalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 16.
Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah ini diulang
hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan
digit yang didapat.
Contoh: 0,75des = 0,Cheks
0,75 X 16 = C
Contoh: 0,1des = 0,19 ...... heks
0,10 X 16 = 1,6 sisa 1
(MSB)
0,60 X 16 = 9,6 9
dst…. (LSB)
Konversi Bilangan Heksadesimal ke
Biner
Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah dibandingkan
konversi bilangan heksadesimal ke desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke
4 bit biner.
Contoh Bilangan Bulat: 271heks = 1001110001bin
2 7 1
0010
0111 0001
Contoh Bilangan Pecahan:
0,19heks = 0,00011001bin
0 1
9
0000 0001 1001
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal
Untuk bilangan
bulat, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kanan, kemudian
konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk bilangan pecahan,
kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap
kelompok ke satu digit heksadesimal.
Contoh Bilangan Bulat: 1001110001bin = 271heks
10 0111
0001
2 7 1
Contoh Bilangan Pecahan:
0,00011001bin = 0,19heks
0000
0001 1001
0 1 9
BCD (Binary Coded Desimal)
Sistem bilangan BCD hampir
sama dengan sistem bilangan biner. Pada sistem bilangan ini, setiap satu digit
desimal diwakili oleh empat bit biner. Sistem bilangan BCD biasanya digunakan
untuk keperluan penampil tujuh segmen (seven-segment), seperti pada jam digital
atau voltmeter.
Contoh:
625des = 0110 0010 0101BCD
6 2 5
0110 0010
0101
Contoh Bilangan BCD
Contoh:
011101011000 BCD = 758 10
0111 0101
1000
7 5 8
Contoh kasus :
Umumnya, termometer digital menggunakan BCD
untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak BCD yang dibutuhkan untuk
mengemudikan display termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk
temperature 147 derajat!
Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing
digit.
Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah 0001 0100
0111.
Tabel Konversi Antar Sistem Bilangan
0 0000 0 0 0000 1 0001 1 1 0001 2 0010 2 2 0010 3 0011 3 3
0011 4 0100 4 4 0100 5 0101 5 5 0101 6 0110 6 6 0110 7 0111 7 7 0111 8 1000 10 8
1000 9 1001 11 9 1001 10 1010 12 A 0001 0000 11 1011 13 B 0001 0001 12 1100 14 C
0001 0010 13 1101 15 D 0001 0011 14 1110 16 E 0001 0100 15 1111 17 F 0001
0101
TUGAS
Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke desimal
:
A7F
56,DF
38A,B9
Konversikan bilangan Biner berikut ke
Heksadesimal :
11010
1010,1011
01,011
Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda
Terdapat 2 sistem bilangan
biner, yaitu bilangan biner tak bertanda dan bilangan biner bertanda. Pada
sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal bilangan biner posisif dan
tidak diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini semua bit digunakan untuk
merepresentasikan suatu nilai.
Contoh:
Bilangan biner 4 bit 1100.
A3 A2 A1 A0
1 1 0
0
Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A3
sampai A0. Sehingga,
1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 =
12des
Sistem Bilangan Biner Bertanda
Pada bilangan biner bertanda, bit
paling kiri menyatakan tanda, sehingga nilai bilangan dihitung dari A2 sampai
A0
Contoh : 1100bin
100bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des
Jadi 1100
bin = - 4 des
Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif
atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda
negatif diwakili oleh bit 1
Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit),
sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai A0 mewakili suatu
nilai
Bilangan Biner Komplemen Satu
Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu
bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu menggunakan :
Sistem bilangan
biner komplemen satu
Sistem bilangan biner komplemen dua
Cara pertama,
merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah
bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1
ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.
Contoh Bilangan Biner Komplemen
Satu
Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka
-45 sama dengan 010010.
 0 1 0 0¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ bilangan biner asli "1 0 1 1 0 1
 bilangan biner komplemen satu"1 0
Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak
memenuhi satu kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan
negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.
1 0 1 1 0 1 + 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 +
 0.¹(-)45
Bilangan Biner Komplemen Dua
Komplemen dua = Komplemen satu +
1
Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama
dengan 010011
 biner" 0 1 0 0 1 0 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ biner asli "1 0 1 1 0 1
 biner komplemen dua"komplemen satu 1 + 0 1 0 0 1 1
Pengubahan Bilangan
Biner Negatif Menjadi Bilanagan Biner Positif
Pengubahan bilangan biner
negatif menjadi bilangan biner positif dilakukan dengan mengurangi bilangan
tersebut dengan satu kemudian mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap
bitnya.
Contoh:
 biner" biner komplemen dua 1 - 0 1 0 0 1 0 "0 1 0 0 1 1
 biner asli" 1 0 1 1 0 1 ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯komplemen satu
Kaidah Matematis Bilangan
Biner Komplemen Dua
Sistem bilangan biner komplemen dua banyak digunakan
dalam sistem digital dan komputer karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika
suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan
nol.
 bawaan 1 tidak91 0 1 1 0 1 + 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
digunakan
Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan
tidak digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 =
0.
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua
Pada suatu bilangan biner
komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya
Jika bit tanda sama dengan 0,
maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner asli
Jika bit tanda sama
dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner komplemen
dua
Contoh
0101101= +45des (101101=Biner asli)
1010011=
-45des (010011=Komplemen 2)
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus
Terdapat
kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu bilangan biner
mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka nilai bilangan
tersebut adalah -2N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili suatu nilai.
Contoh:
10bin = -21 = -2des
1000bin = -23 = -8des
10000000bin = -27
= -128des
Format Penulisan Bilangan Biner
Bilangan biner biasanya diformat
dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16
... dan seterusnya, atau menurut aturan 2n dengan n bilangan bulat
positif
Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar
ketentuan tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus.
Format Bilangan Biner
Komplemen Dua Positif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari
panjang n-bit menjadi m-bit dengan n<m mengikuti aturan berikut
:
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan
menambahkan bit 0 di depannya.
Contoh:
" format 4 bit 0000 0100 "4= 0100
 format 16 bit"format 8 bit 0000 0000 0000 0100
Format Bilangan Biner
Komplemen Dua Negatif
Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif
dilakukan dengan menambahkan bit 1 di depannya.
Contoh:
 format"-4= 1100
 format 16 bit" format 8 bit 1111 1111 1111 1100 "4 bit 1111 1100
Perlu
diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda, sehingga
pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai.
Sistem
Kode
Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan
kode tertentu
Terdapat beberapa sistem kode :
Kode BCD
Kode Excess-3
(XS-3)
Kode Gray
Kode 7 Segment
Kode ASCII
Mengapa Sistem Kode
?
Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja Sistem Kode
dapat menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun
huruf Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif Kode
BCD (Binary Coded Decimal) Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit untuk
merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan
Contoh
:
5 2 9 Desimal
0101 0010 1001 BCD
Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan
(Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111 Sehingga hanya ada 10 buah
kode yang valid,yaitu kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9 Kode
Excess-3 (XS-3) Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal,
masing-masing digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian
hasilnya dikonversi seperti BCD
Contoh :
Ubah bilangan desimal 12 ke kode
XS-3
1 2 Desimal
3 + 3 +
4 5
0100 0101 XS-3
Invalid Code
XS-3
Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu
0000, 0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111
Contoh :
Ubah kode XS-3 0111 0001
1010 ke desimal !
0111 0001 1010 XS-3
7 1 10
3 - 3 - 3 –
4 -2 7
Desimal (invalid)
Kode Gray
Kode Gray biasanya digunakan sebagai data
yang menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar
Cara mengubah
bilangan desimal ke kode Gray:
Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray
!
13 Desimal
+ + + abaikan bawaannya
1 1 0 1
1 0 1 1 kode Gray
Kode 7-Segment
Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan
data dalam bentuk desimal
Setiap segment dari peraga 7-segment berupa LED
yang susunannya membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8
Ada 2
jenis peraga 7-segment :
Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED
nyala
Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala
Kode
ASCII
Singkatan dari American Standard Code for Information
Interchange
Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan
simbol, sehingga biasa disebut juga kode Alfanumerik
Dalam komunikasi data
memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk mendeteksi adanya
kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang
ditempatkan sebagai MSB
Bit Paritas
Ada 2 Bit Paritas :
Bit Paritas
Genap
Bit Paritas Ganjil
Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih
sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit
paritasnya) berjumlah genap
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011
Bit
paritas genapnya 11000011
Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih
sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit
paritasnya) berjumlah ganjil
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah
1000011
Bit paritas ganjilnya 01000011
Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa Kode ASCII 7-bit

Read More...
gravatar

BAB VI

Kembali Ke Beranda (Home)

BAB. VI BRAINWARE
 BRAINWARE
Istilah yang digunakan untuk manusia yang berhubungan dengan sistem komputer. Manusia merupakan suatu elemen dari sistem komputer. Manusia adalah yang merancang bagaimana suatu mesin dapat bekerja sesuai dengan hasil yang diinginkannya.Teknisi. Orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Disebut juga dengan istilah liveware. Di dalam sistem informasi adalah aspek manusia yang menangani proses komputerisasi. Beberapa perusahaan, membuat tingkatan sebagai berikut: Data Processing Manager, System Analysts, Programmers, Machine Operator, Data Entry Operator,System Administrat
 6.1 struktur organisasi EPD
1) Struktur Organisasi EDP
Dengan berkembangnya dunia komputer sebagai seperangkat alat yang mampu membantu dan menggantikan tugas-tugas manusia dalam operasionil pengolahan data, maka perlu juga dipikirkan letak organisasi yang tepat untuk menempatkan EDP dalam suatu badan (organisasi). Organisasi EDP diletakkan dalam suatu instansi (organisasi), harus dilihat tujuan, kegunaan, dan manfaatnya apakah dapat menunjang kebutuhan-kebutuhan informasi pengolahan data elektronik.
Tujuan ditempatkannya organisasi EDP tergantung dari banyaknya faktor, antara lain:
1. Sifat organisasi dan instansi
2. Lingkup geografis
3. Kerja yang didukung
4. Tingkat perkembangan komputerisasi
5. keinginginan pemimpin
Berdasarkan faktor-faktor di atas inilah suatu unit EDP dapat digunakan atau tidaknya. Jika suatu unit EDP hendak digunakan sebagai penunjang pengolahan data, maka dapat digambarkan struktur dari organisasi EDP seperti pada gambar di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq79HTp7FXQzJ8UBygWusjeLCUB9r9f4yq06dTEdf1D5jtjOxmNWCl1739GzqKtcIilNEc5yGcH057ox_aewIFweQghS_9TOttY5sSMt64WuUz0D7anCrIujf3zn-hY6-8SS6LFCr0P3Y/s320/Struktur+EDP.bmp

Struktur Organisasi EDP

Dari bagan struktur di atas, akan di bahas sedikit tentang fungsional dari masing-masing unit.

1. Unit Pembangunan Sistem
Unit ini merupakan inti dari suatu pusat pengolahan data elektronik, walaupun tak bisa untuk mengabaikan unit-unit yang lainnya. Unit ini berfungsi bilamana suatu sistem komputer yang harus dibuat. Dengan kata lain yang kerjanya membuat software, dan juga sistem komputerisasi.

2. Unit Oprasionil
Suatu unit yang berfungsi dan bertugas mengendalikan (mengontrol) serta mengawasi kelancaran dari suatu aktivitas komputer (pengolahan data elektronik). Dan personil dari unit inilah yang selalu berhadapan dengan komputer dan mengontrol aktivitas-aktivitasnya.

3. Unit Bantuan Teknik
Yaitu suatu unit yang bertanggung jawab atas perawatan perangkat-perangkat dari komputer, baik dalam segi hardware, maupun sarana-sarana penunjangnya, (seperti, listrik, administrasi dataBase, sarana telekomunikasi, dan sebagainya).

2) Tugas dan Kwalifikasi Personil EDP
Dari struktur organisasi EDP yang telah digmbarkan di atas, ada beberapa personil yang dianggap pokok dan perlu diketahui tugas dan kwalifikasinya, antara lain operator, programmer, system programmer, system analyst dan EDP manager, jabatan-jabatan dalam organisasi EDP tersebut merupakan jabatan yang paling popular dan dikenal dalam suatu organisasi EDP.

 6.2 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL EPD
1. Operator
Tugas
Melayani dan mengontrol seluruh kegiatan dan aktivitas pengolahan data, melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. Menyiapkan input data, serta membuat suatu kepustakaan dari seluruh file-file yang ada.
Kwalifikasi
Telah mendapatkan pendidikan dasar komputer, atau training tentang introduction to Computer. Mampu mengoprasikan komputer, atau sedikitnya menguasai beberapa package software, seperti MS Word, Excel, atau jenis software yang lainnya.
Karir
Seorang operator dapat meningkatkan dan naik dalam bidangnya (unit) sendiri, yaitu Manager Operator. Tetapi dapat juga seorang operator naik menjadi programmer.

2. Programmer
Tugas
Orang yang bertugas menyusun (membuat) program berdasarkan program specification (spesifikasi program, atau system design) yang diberikan dari system analyst. Specification ini merupakan suatu dasar dalam pembuatan data kreativitas serta kemampuanya untuk membuat dan menuangkan spesifikasi program tersebut kedalam bahasa pemrograman komputer, disamping itu ketelitian pun dibutuhkan dalam pembuatan program tersebut.
Kwalifikasi
Menguasai bidang dan tugas operator, menguasai salah satu atau lebih bahasa pemprograman tingkat tinggi (high-level language).
Karir
Seorang programmer mungkin saja menjadi system programmer atau kepala programmer atau bahkan dapat sampai kejenjeng system analyst.

3. System Programmer
Tugas
Orang yang membantu system analyst dalam pembangunan sistem, untuk mumbuat program aplikasi yang besar. Selain itu, seorang system programmer dapat pula sebagai penanggung jawab atas pemeliharaan seluruh software (program).
Kwalifikasi
Menguasai bidang dan tugas programmer, tetapi paling tidak bahasa pemprograman yang dikuasainya lebih dari satu. Selain itu juga dibutuhkan pengalaman-pengalaman bekerja di dalam suatu pengolahan data elektroniknya.
Karir
Seorang system programmer dapat meningkatkan karir menjadi seorang kepala unit Bantuan teknik, kepala programmer, atau system analyst, bahkan dapat saja menjadi seorang supervisor (staf ahli)

4. System Analyst
Tugas
Orang yang bertugas menganalisa masalah, mencari cara pemecahannya dan memcari jalan keluarnya serta membuat sistem untuk masalah tadi.
Kwalifikasi
Menguasai bidang dan tugas programmer, paling tidak telah menyelesaikan pendidikan jenjang Advanced Programmer. Telah mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan SAD (System Analyst and Design)
Karir
Seorang system analyst dapat meningkatkan karirnya menjadi supervisor (staf ahli), atau bahkan dapat menjadi manager EDP.

5. Manager EDP
Tugas
Orang yang bertanggung jawab atas kelancara dan kelangsungan kegiatan (aktivitas) di dalam pengolahan data elektronik (EDP).
Kwalifikasi
Menguasai bidang system analyst. Pernah mengikuti training (pendidikan) Management Information System (MIS)
Karir
Karir dari manager EDP, dapat menjadi seorang professional consultant, dapat sebagai pimpinan perusahaan ynag mungkin milik sendiri.

 6.3 Aspek-Aspek Sistem Komputerisasi
Aspek-aspek dasar sistem komputerisasi merupakan fasilitas-fasilitas yang secara principal harus ada apabila suatu usaha sudah memasuki langkah maju dengan menggunakan peralatan komputer sebagai alat bantu pengolahan data atau pengolahan informasi.
Aspek-aspek dasar yang dimaksud adalah sebagai contoh berikut:
1. Aspek Teknis :
a. Brainware (tenaga pelaksana)
b. Hardware (peralatan)
c. Software (program dan data)

2. Aspek Non Teknis
a. Dukungan Management
b. Disiplin baru

Jadi aspek-aspek dalam komputerisasi ada 5 (lima), seperti yang telah disebutkan di atas. Dari kelima aspek ini dapat dilihat seluruh aspek tersebut vital dalam suatu organisasi EDP. Dan antara aspek yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan menunjang. Oleh sebab itu, jika salah satu diabaikan, maka kegiatan pengolahan data elektronik pun tak akan berjalan seperti yang diharapkan.

Read More...

Postingan Populer

Label